ANALISIS USAHA “PISCOK MELER PLUS KEJU”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan
DOSEN : Dr. Drs. Sukirman S.Pd.,SH.,MM
Disusun
Oleh:
Nama : Amrina Rosyada
NIM : 201511162
Kelas : 4D
PROGAM
STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS 2017/
2018
DAFTAR ISI
JUDUL i
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
RINGKSAN..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang 1
B. Tujuan 3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian wirausaha 4
B. Jiwa Wirausahawan 7
BAB III PEMBAHASAN
A. Sejarah kewirausahaan 8
B. Resiko usaha 13
C. Penerapan kewirausahaan
jiwa wirausaha dan resiko usaha Piscok Meler Plus Keju 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 19
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan proposal ini yang berjudul “Piscok Meler Plus Keju”. Adapun tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai salah satu tugas
Individu pada mata kuliah “Kewirausahaan”.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak
lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing serta semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.Sehingga
kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana
mestinya, khususnya bagi mahasiswa.
Kudus, 17 April 2017
Penulis
RINGKASAN
Usaha
yang kami dirikan ini bergerak di bidang perdagangan yang menjual makanan ringan yaitu piscok (pisang coklat) meler plus
keju. Dimana usaha yang didirikan ini mempunyai visi, misi yang kuat. Dalam segi namanya
usaha ini diberi nama “Piscok Meler Plus Keju” agar pembeli mudah
mengingat nama tersebut. Kualitas
yang akan kami berikan adalah
kualitas yang terbaik, dengan terus menjaga dan mengamati bahan bahan yang kita
gunakan, agar konsumen pun tidak kapok karena telah membeli produk kita yang
memang mempunyai kualitas yang baik, baik dari segi bentuk maupun rasanya. Tempat usaha yang kami rintis ialah di pinggir jalan dekat sekolahan-sekolahan SMP, SMA, SMK, dipertigaan jalan di
desa Pancur Kecamatan Mayong Jepara yang biasanya ramai
dilalui orang atau tempat kumpul orang orang, agar konsumen dapat dengan mudah
mengakses tempat usaha kami. Dan lokasi yang kami ambil ini
memang belum ada pesaing yang menjual produk sama dengan kami, sehingga
memungkikan bisa menarik konsumen-konsumen untuk membeli produk kami. Dalam
mengontrol cita rasa produk dari usaha kami ini agar dapat dinikmati oleh
konsumen dengan rasa yang enak, maka kami melakukan proses yang baik, dari
bahan baku yang akan kita pakai sampai proses pengemasan yang baik, guna
mempertahankan cita rasa dari produk kami dan tak lupa kami menggunakan bahan
baku yang memang mempunyai kualitas yang baik. Agar para konsumen puas dengan
produk yang akan kita tawarkan ke mereka. Dalam
menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan
masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari
semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami
tawarkan, karna harga yang kami berikan pun cukup terjangkau untuk semua
kalangan. Harga yang kami berikan yaitu Rp2.000/Pcs.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejalan dengan
meningkatnya peranan sektor perdagangan, industri dan jasa dalam sistem
perekonomian Indonesia, maka kesempatan tenaga kerja disektor pertanian lambat
laun menunjukkan kecenderungan penurunan. Khususnya peralihan dari sektor
pertanian kenon-pertanian yang terjadi dengan cepat pada periode 1970-an dan
kemudian melambat pada tahun 1980-an. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
(Product Domestic Regional Brutto) menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun
penurunan dari tahun ketahun
Kecenderungan tersebut
menjadi salah satu indikator melemahnya sektor pertanian dalam menyerap tenaga
kerja dan memberikan pendapatan bagi sebagian besar penduduk,sehingga pada
akhirnya peranan pekerjaan di sektor non-pertanian menjadi sangat penting (Ken Suratiyah dkk, 1996).
Proses pembangunan
pertanian khususnya di pedesaan telah pula menyebabkan berkurangnya kesempatan
kerja di pedesaan dan merangsang timbulnya usaha-usaha non-pertanian
diantaranya sektor perdagangan, industri kecil/rumah tangga termasuk industri
kerajinan yang merupakan komoditas specific lokalita di beberapa daerah.
Pengembangan sektor
usaha kecil dan menengah, sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu strategi
yang cukup ampuh untuk mengatasi berbagai gejolak dari perubahan struktural di
sektor industridan pertanian serta untuk mengurangi dampak terjadinya
kemiskinan.Sebagai akibat dari berkurangnya lapangan pekerjaan dalam usaha tani
dipedesaan,juga berpengaruh terhadap kaum wanita sebagai salah satu komponen
rumah tangga pedesaan.
Pada akhirnya kaum
wanita mencari pekerjaan ke luar sektor pertanian baik diwilayah pedesaan
maupun diwilayah perkotaan.Berangkat dari kerangka berfikir inilah, maka kami
berinisiatif untuk membentuk suatu kelompok usaha Kelompok usaha ini
kedepannya diharapkan dapat berkembang dan mampu menarik minat masyarakat
lainnya untuk bergabung dalam usaha ini.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
dan membawa visi kedalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari prosestersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risikoatau ketidakpastian.
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari prosestersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risikoatau ketidakpastian.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaanmengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Merekamempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangatterkait dengan nilai nilai, sikap
dan perilaku sebagai manusia unggul.
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan
suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang
diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang
atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus
memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki
skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang
pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah
modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah
mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk
berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak
dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat
menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai
skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin
menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan
pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha
yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek
yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa
menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang
sedang dijalankan.
B.
Tujuan
Dengan pertimbangan dan analisis terhadap lawan dagang yang sudah
ada, kami mencari seragam sekolah yang mampu bersaing, baik dari segi kwalitas,mutu
serta harga yang terjangkau, maka kami memilih seragam sekolah sebagai objek
dagang usaha kami.
Dengan keyakinan dan pertimbangan terhadap pagsa pasar, dan
berdasarkan lokasi pemasaran yang telah kami targetkan, didukung dengan
persaingan terhadap usaha sejenis yang masih sedikit, serta dengan harga
terjangkau namun tetap menjamin mutu dan kwalitas, peluang kemajuan usaha kami
ini sangat besar dan memiliki prospek yang menjanjikan untuk mendapatkan sebuah
penghasilan dari usaha seragam sekolah dan sekaligus menciptakan lapangan kerja
baru.
-
Berperan aktif dalam bidang
bisnis
-
Menyediakan kebutuhan seragam sekolah dari mulai SD sampai SMA
-
Mendapatkan keuntungan
-
Dapat mempekerjakan
masyarakat sekitar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
WIRAUSAHAWAN
1. Pengertian
Wirausaha
Pengertian wirausaha (enterpreneur) diperoleh dari berbagai
buku kamus. Kortku dan Hodgetts (2001) menyatakan bahwa entreprenuer berasal dari bahasa Prancis yaitu enterpreneur yang
berarti mengambil pekerjaan (to undertake).
Konsep mengenai entrepeneur adalah
sebagai berikut:
The entrepreneur is one
whoo undertake to organize ,manage,and asame the risk of a business.
Konsep ini memeberikan bahwa usahawan
merupakan seseorang yang betindak membuat organisasi,mengelola dan emnentukan
risiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebut ,risikio yang terjadi dalam
sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis.
Zimmer
dan Scarborogh (2005) memberikan konsep wirausahawan sebagai berikut : an entrepreneur is one who creats a new
business in the faceb of risk and uncertainty for thr purpose of anchieicant
profit and growth by indetifying significant opprotunities and assembling the
necesarry to capitalize on them.
Konsep tersebut menceritakan bahwa
wirausahawan merupakan seseorang yang menghadapi resiko di masa mendatang dan
bertujuan untuk mendapatkan profit dengan bertujuan untuk mendapatkan profit
dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga mengalami
peningkatan terhadap usaha.
Berdasarkan
keua konsep disebutkan bahwa entrepreneur
meruapakan tindakan seseorang yang berani menanggung risiko sebuah bisnis
,adanya petumbuhan bisnis ,hasilnya akan meningkatankan kapitalisasi
perusahaan. Entrepreneur mempunyai
empat karakteristik.
1. Menjalankan
sebuah bisnis yang mempunyai kemungkinan menghasilkan keuntungan.
2. Berani
menanggung dan menerima resiko bisnis di mas-masa mendatang.
3. Bisnis
yang ditekuni akan mempunyai kesempatan bertumbuh dan
4. Perushaan
akan membuat inovasi dan terjadi kapitalisasi bisnis tersebut.
Berbagai pihak menyatakan bahwa entrepreneur dihubungkan dengan inovasi
karena tindakan bisnis yang dihasilkan bisa unik dan mempunyai inovasi tinggi.
Inovas tersebut akan mengandungn risiko
pada hasil atau pada awal memulai bisnis.
2. Risiko
dan Karakteristik
Landau (1982) mengusulkan hubungan dari
risiko yang dibawa (risk bearing)
ndengan karakteristik inovasi membuat sebuah dasar kalsifikais entrepreneur.
Hubungan tersebut dapat diperhtaikan Tabel 1.1 Gambler merupakan entrpreneur
juga, tetapi selalu mempunyai karakteristik inovasi rendah risiko yang besar. Dreamer (pemimpi) dan entrepreneur yang
mempunyai inovasi tinggi tetapi hanya menerima risiko yang rendah.
Tabel:
1.1
Entreprenuer
Klasifikasi Landau
Gambler
|
Entrepreneur
|
Consolidator
|
Dreamer
|
High
Risk
Bearing
Low
Low high
Innovatieness
Consolidator adalah entrepreneur
yang bisa
menerima risiko rendah dan karakteristik inovasi rendah. Entrepreneur adalah
seseorang yang mempunyai karakteristik inivasi tinggi dan risiko yang dihadapi atau
dibawanya juga tinggi.
Kuratko dan Hodgetts (2001) menyebutkan ada 10
karakteristik dari entrepreneur yaitu:
1. Entrepreneur
adalah pelaku bukan pemikir
2. Entrepreneur
dilahrikan bukan buat atau diciptakan
3. Entrepreneur
selalu emnjadi penemu pencipta sesuatu
4. Entrepreneur
adalah akademisi dan tidak bis menyesuaikan dalam masyarakat.
5. Entrepreneur
harus memenuhi the profile
6. Kebutuhan
entrepreneur adalah uang
7. Kebutuhan
entrepreneur dalah keberuntungan
8. Ketidaktahuan
merupakan kebahiagaan bagi entrepreneur
9. Enterpreneur
menginginkan keberhasilan tetapi pengalaman menyatakan tingkat kegagaln cukup
tinggi.
10. Entrepreneur
adalah sanbat pengambilan risiko (gamblers)
Berdasarkan karakteristik
entrepreneur yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulakn bahwa entrepreneur harus memiliki motivasi
kerja keras. Mempunyai jaringan (network),
inovasi dan keinginan bertumbuh ,serta pengambilan risiko. Kondisi ini
menunjukan bahwa para entrepreneur menemui tekanan (stress) setiap inovasi yang
dikerjakan. Tekanan tersebut bersumber dari berbagai kejadian. Menruut Boyd dan
Gumpert (1983) bahwa sumber tekanan dapat diindentifikasi dari empat penyebab
yaitu: Kesepian ,Tebenam dalam bisnis yang dikerjakan persoalan-perseoalan
manusia (pegawai) dan kebutuhan dakan keberhasilan atau tercapai.
3. Mengatasi
Tekanan
Mengantisipasi tekanan entrepreneur harus bisa berhasil ,supaya
dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kebiasaan mengatasi tekanan dilakukan
para enterpreneur seperti melakukan meditasi,melemahkan otot dengan olahraga
,mencari hiburan dan sebagainya. Terdapat lima persoalan yang perlu dikerjakan
agar tekanan teratasi ,yaitu:
1. Menciptakan
network
2. Keluar
dari perseoalan secara total
3. Berkomunikasi
dengan pekerjaan
4. Menciptakan
kepuasan diluar perusahaan
5. Pendelgasian
Seluruh
uraian tersebut memberikan penjelasan tentang entrepreneur termasuk stres yang dihadapi. Inovasi dan risiko serta
keinginan berkembangan merupakan karakteristik utama dari enterpreneur.
B.
JIWA
WIRAUSAHAAN
1. Pengertian
Pelaku usaha merupakan individu yang
berorientasi kepada tindakan dan bermotivasi tinggi mengambil risiko dalam
mengejar tujuan. Ciri pada profit wirausaha adalah sebagai berikut:
Tabel
2.1
Ciri
dan profit Wirausaha
Ciri-ciri
|
Watak
|
Percaya
diri
|
Yakin,tidak
tergantung ,individualis,optimis.
|
Berorientasikan
pada tugas dan hasil
|
Butuh
prestasi,orientasi laba,tekundan tabah ,kerja keras,dorongan kuat,energikdan
inisiatif.
|
Pengembalian
risiko
|
Mampu
mengambil risiko suka tantangan
|
Kepemimpinan
|
Sebagai
oemimpin,mudah bergaul ,menanggapi saran dan kritik
|
Keorisinilan
|
Inovatif
dan kreatif.
Fleksibel
,banyak sumbe,serba bisa t,tahu banyak
|
Berorientasi
ke amsa ke depan.
|
Pandangan
ke depan perseptif.
|
Jika tersebut perlu dimiliki dan dikembangkan
jika ingin menjadi pelaku usaha yang baik. Seluruh sifat-sifat belum tentu
dimiliki ,semakin banyakyang dimiliki ,semakin besar kemungkinan ciri jiwa
wirausaha antara yang satu dengan lainnya saling berhu bungan.
2. Ideologi
Wirausaha
Keberhasilan pelaku usaha tergantung
pada kesedian untuk bertanggung jawab atas pekerjaa sendiri,belajar tentang
diri sendiri untuk menciotakan tujuan yang sesuia dengan keinginan dalam
menjalankan hidup. Kekuatan datang dari tindakan sendiri dan bukan dari orang
lain. Risiko kegagalan selalu ada,pelaku usaha mengambil risiko dengan jalan
menerimana tanggung jawab atas tindakan sendiri. Kegagalan harus diterima
seabgai pengalaman belajar. Wirausaha berhasil setelah mengalami kegagalan
BAB III
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
1.
Kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak
diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah
kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
2. Inti Dan
Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan
memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu
dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963)
kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan
menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
3. Sikap
Kewirausahaan
- Memiliki sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.
- Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi
pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat,
suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
- Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan.
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul
dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
- Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan.
- Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja keras.
4. Modal
Kewirausahaan
·
Modal Intelektual dapat diwujudkan
dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan.
·
Modal Sosial dan Moral diwujudkan
dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
·
Modal Mental aadalah kesiapan mental
berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi
resiko dan tantangan.
·
Modal Material adalah modal dalam
bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki
jenis-jenis modal diatas.
5. Karakteristik
Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik
kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996:
5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:
KARAKTERISTIK
|
WATAK
|
· Percaya
diri dan Optimis
|
Memiliki kepercayaan diri yang
kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.
|
· Berorientasi
pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad
kerja keras, serta inisiatif.
|
· Berani
mengambil resiko dan menyukai tantangan
|
Mampu mengambil resiko yang wajar
|
· Kepemimpinan
|
Berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
|
· Keorisinalan
|
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
|
· Berorientasi
masa depan
|
Memiliki visi dan perspektif terhadap
masa depan
|
Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan :
§
Memiliki motif berprestasi tinggi
§
Memiliki perspektif ke depan
§
Memiliki kreatifitas tinggi
§
Memiliki sifat inovasi tinggi
§
Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
§
Memiliki tanggung jawab
§
Memiliki kemandirian atau
ketidaktergantungan terhadap orang lain
§
Memiliki keberanian menghadapi
resiko
§
Selalu mencari peluang
§
Memiliki jiwa kepemimpinan
§
Memiliki kemampuan manajerial
§
Memiliki kemampuan personal.
6. Faktor-Faktor
Pemicu Kewirausahaan
David C. McClelland (1961: 207)
mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme,
sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal meliputi hak kepemilikan
(property right-PR), kemampuan/kompetensi (ability/competency-C), dan insentif
(incentive-I), sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (environment-E).
Menurut Ibnoe Soedjono, karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai,
aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi
lingkungan yang ada, amka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif
merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan
berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan
kreativitas, inovasi, kerja keras, dan berani menghadapi resiko untuk
memperoleh peluang.
7. Faktor
Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Berwirausaha
Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:
·
Kemampuan dan kemauan
·
Tekad yang kuat dan kerja keras
·
Tidak kompeten dalam manajerial.
·
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
·
Kurang berpengalaman baik dalam
kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
·
Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional
perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
·
Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan.
·
Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak
strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang
efisien.
·
Kurangnya pengawasan peralatan.
·
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
·
Sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha.
·
Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
·
Ketidakmampuan dalam melakukan
peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Beberapa
potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan menurut Zimmerer
(1996-7):
§
Pendapatan yang tidak menentu
§
Kerugian akibat hilangnya modal
investasi
§
Perlu kerja keras dan waktu yang
lama
§
Kualitas hidup yang tetap rendah
meskipaun usahanya telah berhasil
B. Risiko Usaha
1.
Pendahuluan
Wirausaha menyukai risiko realistik karenaingin berhasil
: mendapatkan kepusan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi
realistik dengan menerapkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki,sehingga
risiko kecil dan besar dapat dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pd
situasi itu. Berarti wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat
dicapai.
Semakin bertambah besarnya perusahn,maka bertambah banyak
persoalan yang kan dihadapi. Pertumbuhan dan erkembangan perusahaan menghendai
bahwa pelaku usaha tidak takut mengambil keputusan dan bersedi menerima risiko
tertentu.
2.
Kondisi Berisiko
Kondisi berisiko terjadi apabil pelaku usaha supaya
membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih, yang mengakibatkan hasilya
tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif. Kondisi semacam ini
mengandung potensi kegagalan dan keberhasilan. Semkin besr kemungkinan rugi
semakin besar risiko yanng dihadapi.
Sebagai penentu risik pelaku usaha harus mengambil
keputusa daam situasi penuh ketidakpstian,dengan mnimbag kemungkinan sukses atau
rugi. Elau memilih alternatif yang mengandung risiko atau alternatif
konservasi, tergantung dari :
1.
Kemamuan daya tarik
setiap alternatif.
2.
Kesediaan menerima
kerugian.
3.
Kemampuan menerima
keberhasilan dan kegagalan.
4.
Kemampuan
meningkatkan keberhasilan dan mengurangi kerugian.
3.
Keputusan Risiko
Pengambilan keputusan risiko merupakan masalah yang aling
utama dalam merealisasikan potensi pada diri sebagai wirausaha. Pengalaman
pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan suatu kesadran akan peristiwa-peristia
masa lalu,perhaian untuk masa depan, dan keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan
pernah dapat mewujudkan bakat dan kemampuan. Risiko timbu saat seseorang
menerima tanggung jawab atas keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas
keputusan-keputusan itulah maa bertanggung jawab menatasi dengan keyakinan yang
lebih besar untuk mengurangi risiko.
Sebagai wirausaha jangan mengambil risiko yang tidak
diperukan, usahakan dapat menguasai emosi dan mengamil risio jika keuntungan
sama atau lebih besar dari risiko yang terkandung. Kegiatan utama adalah
memutuskan apakah tujuan itu cuup pentinguntuk dapat membenarkn risiko atau
tidak.
4.
Kembangkan Ide
Risiko dan kreativitas merupakan dua ciri penting
wirausaha,berusaha lebih kreatif,manjadi lebih sadar akan ide yang produktif.
Apabila dapat memilih dari sejumlah ide-ide yang baik, mak lebih siap mengambil
risiko yng perlu unruk melaksanakan ide-ide yang paling produktif.
Semua orang kreatif, jika telah mengembangkan suatu ide
yang kreatif,maka risiko tertentu akan menyertai pelaksanaan, dalam mengurangi
risiko ditolaknya suatu ide atau saran.
C.
Penerapan Kewirausahaan, jiwa wirausaha dan risiko usaha
pada usaha piscok meler plus keju
Usahawan merupakan sesorang yang bertindak membuat
organisasi, mengelola dan menentukan risiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep
tersebuat risiko sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis. Pada usaha
Piscok Meler Plus Keju ini Amrina Rosyada yang berperan dalam menjalankan usaha
Piscok Meler Plus Keju ini.
Potensi
atau peluang berarti melihat sesuatu yang
sudah ada sebagai sesuatu yang (masih) bisa dikembangkan lebih lanjut lagi.
Sebagai contoh : pertama kali usaha piscok meler plus keju ini didirikan
karena dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang
sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa
kini banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya
yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama mereka dalam
membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam
makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk membuat makanan yang
memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup murah dan aman untuk dikonsumsi
karna tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan
gizi yang cukup.
Para entrepreneur juga banyak mengalami kegagalan. Tapi itu tadi, karena
kekuatan persepsi positif yang dimiliki, entrepreneur menganggap kegagalan
sebagai suatu kesempatan pembelajaran.Mereka adalah manusia-manusia yang
menerapkan prinsip “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”.
Dalam menjalankan usaha perdagangan piscok meler
keju ini banyak mengalami kendala tetapi pengusaha
menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan
diambil manfaatnya. Bukan berlama-lama bersedih hati dan menceritakan semua
kesedihannya di blog, lewat status Facebook, (apalagi) mencurahkan ke
sahabat-sahabat dekatnya. Dan bukan lantas mengambil sikap untuk tidak (akan)
mencoba lagi.
Dalam menyikapi tekanan yang datang mengampiri
usaha Piscok Meler Keju pengusah selalu berfikir positif dalam menyikapi setiap
tekanan dan persoalan supaya tidak mengganggu jalanya usaha dengan cara :
1.
Menciptakan
networking kesepian yang dihadapi dilakukan dengann menciptakan hubungan baik
dengam berbagai pihak sehingga mampu bercerita permasalahan yang dihadapi.
2.
Keluar dari
masalah secara total : pada saat tidak bekerja Entrepreneur melepaskan semua pekerjaanya sehingga kondisi tubuh
dapat menciptakan kesegaran.
3.
Berkomunikasi
dengan pekerja : Entrepreneur mau
membuka pintu dan berdiskusi dengan karyawan. Hubungan baik dengan karyawan
akan membantu dalam menghadapi persoalan.
4.
Menciptakan
kepuasan diluar perusahaan: Entrepreneur
melakukan kegiatan diluar perusahaan untuk mendapat kepuaan sehingga bisnis
yang dikerjakan tidak menimbulkan masalah.
5.
Pendelegasian
: Entrepreneur harus bisa
mendelegasian pekerjaan kepada karyawan dan tidak dikerjakan sendiri
seluruhnya.
Dalam menjalankan
usaha Piscok Meler Plus Keju ini kreatif dan inovatif sangat diutamakan supaya pembeli tidak
bosan dengan produk yang itu-itu saja, sikap dan perilaku kewirausahaan pada konveksi
Piscok Meler Keju:
Percaya diri
|
: keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas
optimis
|
Berorientasi tugas dan hasil
|
: Kebutuhan akan prestasi,
beorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, energitic, dan inisiatif.
|
Pengambil risiko
|
: Kemampuan mengambil risiko, suka
pada tantangan.
|
Kepemimpinan
|
: Bertingkah laku sebagai
pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain. Menanggapi saran-saran dan kritik.
|
Keorisinilan
|
: inovatif dan kreatif,
fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
|
Berorientasi kemasa depan
|
: pandangan ke depan
perspektif
|
Pengusaha Piscok Meler Plus Keju sangat sadar
bahwa sikap mental sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha Piscok Meler Keju dengan
cara menemukan kepuasan dalam pekerjaan, menunjukan sikap positif terhadap
pekerja.
Pengambilan risiko adaah hal yang harus disenangi setiap
wirausaha tidak terkecuali pengusaha Piscok Meler Plus Keju. Wirausaha menyukai
risiko realistik karena ingin berhasil : mendapatkan kepuasan besar dalam
melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan
keterampilan-keterampilan yang dimiliki, sehingga risiko kecil dan besar dapat
dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pd situasi itu. Berarti
wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat dicapai.
Semakin bertambah besarnya perusahaan, maka bertambah
banyak persoalan yang akan dihadapi. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
menghendapi bahwa pelaku usaha tidak takut mengambil keputusan dan bersedi
menerima risiko tertentu.
Pengusaha konveksi Piscok Meler Plus Keju selalu
mengembangkan ide dari yang dulunya hanya membuat pisang coklat kayak pada
umumnya tetapi sekarang sudah membuat pisang coklat berbagai rasa seperti rasa
coklat, strawberry, keju, nanas, nangka, srikaya, sesuai dengan permintaan pelanggan.
Pengambilan keputusan risiko pada usaha Piscok Meler Plus
Keju merupakan masalah yang paling utama dalam merealisasikan potensi pada diri
sebagai wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan
suatu kesadran akan peristiwa-peristiwa masa lalu,perhaian untuk masa depan,
dan keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan
pernah dapat mewujudkan bakat dan kemampuan. Risiko timbul saat seseorang
menerima tanggung jawab atas keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas
keputusan-keputusan itulah maka bertanggung jawab mengatasi dengan keyakinan
yang lebih besar untuk mengurangi risiko.
Jadi usaha Piscok Meler Keju ini sedikit banyak telah
mengambil pembelajaran tentang kewirusahaan dari buku kewirusahaan dalam hal kasus dan
pengimplementasianya dalam menjalankan usaha, dari bagaimana menjadi wirausaha
yang baik, bagaimana mengatasi tekanan dan persoalan yang menghampiri usaha Piscok
Meler Keju dari tahun ketahun.
Dengan menerapkan jiwa wirausaha pengusaha Piscok Meler
Keju selalu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan risiko
sua tantangan, kepemimpinan sebagaai pemimin mudah bergaul dan terbuka kepada
karyawan, keorisinilan selalu ber inovasi dan kreatif.
Menyukai tantangan dan selalu mengambil isiko supaya
lebih tau dalam menjalankan usaha, pengusha Piscok Meler Keju tidak mudah putus
asa saat mengalami kendala tetapi pengusaha
menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan
diambil manfaatnya. Dan menjadikan
kegagalan sebagai pengalaman dalam menjalankan seitap usaha.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Piscok meler
plus keju ini harus membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam proses
produksi, hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
memperoleh keuntungan yang maksimal. Selain itu, perlu strategi khusus dalam
pemasaran supaya lebih menarik konsumen dikarenakan banyak pesaing yang juga menggeluti usaha Piscok. Dan dalam Usaha ini dituntut untuk
serius dan Fokus, karena dalam memulai
bisnis tidak boleh dilakukan setengah tengah.
Keyakinan dan harapan kami sebagai pemula usaha “Piscok Meler plus Keju” ini adalah
dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan dan juga dapat memberikan
keuntungan bagi masyarakat luas. Selain itu,
kami berharap agar usaha ini mendapatkan perhatian dari pemerintah agar
setiap kendala yang dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi sehingga
kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat
bersaing dengan produsen terkemuka yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman,
2017.Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan
Terhadap Pengembangan Kewirausahaan Usaha Kecil Jenang Kudus di Kabupaten Kudus,
Kudus: Universitas Muria Kudus. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)
Sukirman,
2017.Analisis Pengaruh Kinerja Lingkungan
Terhadap Kinerja Perusahaan Industri Kecil Di Kabupaten Pati, Kudus:
Universitas Muria Kudus.
(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)
“PISCOK MELER PLUS KEJU”
Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Kewirausahaan
DOSEN : Dr. Drs. Sukirman S.Pd.,SH.,MM
Disusun
Oleh:
Nama : Amrina Rosyada
NIM : 201511162
Kelas : 4D
PROGAM
STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS 2017/
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan proposal ini yang berjudul “Piscok Meler Plus Keju”. Adapun tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai salah satu tugas
Individu pada mata kuliah “Kewirausahaan”.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak
lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing serta semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.Sehingga
kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana
mestinya, khususnya bagi mahasiswa.
Kudus, 25 Maret 2017
Penulis
ABSTRAK
Proposal ini menggambarkan sebuah
kreatifitas yang inovatif dalam melestarikan makanan khas Nusantara, sehingga
akan terjaga kelestariannya dan bisa bersaing dengan makan-makanan cepat saji (fastfood)
yang pada akhir-akhir ini menjadi populer di masyarakat Indonesia. Kita ketahui
bahwa makanan-makanan cepat saji (fastfood) banyak memberikan dampak negatif
bagi kesehatan seperti obesitas tinggi, penyakit jantung, gangguan hati, dll.
Permasalahannya yaitu bagaimana menciptakan suatu produk makanan khas Nusantara
yang begizi, menarik dan bisa bersaing dengan produk makanan luar negeri (fastfood)
yang mulai masuk menghilangkan makanan khas Nusantara, oleh sebab itu kami
usulkan proposal usaha “Piscok Meler Plus Keju” ini sebagai inovasi kami dalam
pemecahan masalah di atas. Dengan tujuan yang diharapkan yaitu menambah wawasan
mahasiswa dalam berwirausaha sehingga bisa hidup mandiri, kemudian menarik
minat masyrakat agar kembali mengkonsumsi makanan-makanan khas Nusantara yang
benilai gizi tinggi untuk kesehatan, selain itu juga jika usaha ini berkembang
akan memberikan dampak yang baik dalam pen-sejahteraan masyarakat dengan
membuka lapangan pekerjaan baru sebagai penjual pisang goreng yang makmur dan
kreatif. Cara pemasaran ini akan memanfaatkan minat msyarakat dalam berbelanja
dengan cara membuka kedai kecil-kecilan didekat pertokoan sebagai tindakan awal
promosi usaha ini, kemudian memanfaatkan kemajuan alat telekomunikasi modern
seperti media social network seperti Facebook, Twiter, Blog, Brosur,
dll.
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
ABSTRAK............................................................................................................ 3
DAFTAR
ISI......................................................................................................... 4
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .......................................................................................... 6
1.2 Konsep ...................................................................................................... 7
1.3 Visi ............................................................................................................ 7
1.4 Misi ........................................................................................................... 7
1.5 Tujuan ....................................................................................................... 7
BAB
II PROFIL USAHA
1.1 Nama dan Alamat Perusahaan................................................................... 8
1.2 Nama dan Alamat Pemilik......................................................................... 8
1.3 Informasi Tentang Usaha........................................................................... 8
BAB
III STRUKTUR ORGANISASI.......... ...............
.........................................
1.1 Rencana Usaha.......................................................................................... 9
1.2 Analisa Proses............................................................................................ 9
1.3 Analisa Bahan Baku................................................................................ 10
1.4 Rencana Produksi.................................................................................... 10
1.5 Analisa Masyarakat.................................................................................. 11
1.6 Analisa Pendukung Bisnis....................................................................... 11
1.7 Analisa Pasar............................................................................................ 12
BAB
IV PRODUK USAHA..................................................................................
1.1 Jenis Produk............................................................................................. 13
1.2 Bahan dan Cara Membuat Piscok Meler Plus Keju................................. 13
1.3 Gambar-Gambar Berbagai Piscok............................................................ 16
BAB
V ASPEK PEMASARAN........................................................................ 28
BAB
VI RENCANA KEUANGAN......................................................................
1.1 Harga....................................................................................................... 30
1.2 Modal Awal............................................................................................. 30
1.3 Rencana Pendapatan................................................................................ 31
BAB
VII PENUTUP......................................................................................... 32
LAMPIRAN........................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang
sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa
kini banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya
yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama mereka dalam
membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam
makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk membuat makanan yang
memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup murah dan aman untuk dikonsumsi
karna tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan
gizi yang cukup.
Dari uraian diatas maka sangat potensial bila kami
mengembangkan usaha pisang coklat ini, karna sebagian dari masyarakat sangat
menyukai pisang coklat karena rasanya yang enak, gurih dan nikmat. Pisang
coklat ini memiliki beraneka ragam rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa
yang sesuai dengan kesukaan mereka. Selain itu, pisang coklat ini dapat
dinikmati oleh semua umur. Jadi, siapapun bisa untuk mengkonsumsi pisang coklat
ini baik orang yang sudah tua maupun orang muda. Pisang coklat ini dapat dinikmati
dalam kondisi apapun, baik malam hari maupun pagi hari. Pisang coklat ini akan
lebih enak apabila dijadikan cemilan ketika kita sedang berkumpul dengan teman
atau saudara, terlebih ketika ditemani dengan secangkir minuman dingin atau
sejenisnya maka pisang coklat sangat cocok sebagai makanan cemilan.
Dengan alasan dan landasan tersebut kami berniat untuk
merintis usaha pisang coklat, dan usaha kami tersebut kami beri nama atas
kesepakatan bersama, yaitu: PISANG COKLAT MELER PLUS KEJU. Dengan
harapan pelanggan akan tertarik untuk datang dan membeli pisang coklat kami
dengan rasa penasaran akan kenikmatan rasa PISANG COKLAT MELER KEJU.
1.2
Konsep
Kami menjual piscok meler plus keju
ini di tempat yang strategis dapat di akses oleh pembeli dengan mudah, di
keramaian agar dapat lebih banyak mendapatkan pembeli. Untuk meningkatkan penjualan kita juga menawarkan di
luar lingkungan dengan cara pemesanan untuk acara-acara seperti
ulang tahun dan lain-lain.
1.3
Visi
Menjadikan usaha piscok meler plus keju ini lebih berkembang dan dapat membuka cabang cabang
di lain tempat agar para pencinta piscok meler plus keju
dapat menjangkau kami.
1.4
Misi
v Menjadi bisnis retail kecil tertemuka karena di sukai
banyak orang dari berbagai kalangan dan usia
v Mempertahankan
citra rasanya dengan ke meleran dalam coklatnya
v Selalu ingin
Mememberikan beberapa citra rasa baru dengan mengeluarkan pisang coklat meler plus keju dan lain sebagainya
v Selalu ingin
memberikan yang terbaik bagi pecinta kuliner
1.5
Tujuan
v Memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya.
v Menambah
pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.
v Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk meningkatkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
v Membudayakan
semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan
masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan dalam berwirausaha
BAB II
PROFIL USAHA
2.1
Nama
dan Alamat Perusahaan
Nama Usaha : PISCOK MELER
PLUS KEJU
Alamat : Desa Pancur Mayong
No. Telp : 082326787640
2.2
Nama
dan Alamat Pemilik
Nama pemilik : Amrina Rosyada
Alamat pemilik :Desa Pancur Mayong Jepara RT 11 RW 55 Jepara
No. Telp : 082326787640
2.3
Informasi
Tentang Usaha
Usaha
yang kami dirikan ini bergerak di bidang perdagangan yang menjual makanan ringan yaitu piscok (pisang coklat) meler plus
keju. Dalam membuat Piscok meler plus keju ini yang nantinya akan dijual kami
tidak boleh memilih bahan yang asal. Harus diperhatikan semua bahan-bahan yang
digunakan agar hasilnya bagus. Pisang yang digunakan harus segar dan masih
dalam keadaan bagus. Coklat yang dipilihpun harus memiliki rasa yang manis
bukan pahit dan membuat sakit tenggorokan. Bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat piscok sangat mudah dicari jadi tidak ada susahnya jika memilih bahan
yang bagus. Selain bahan yang lebih diperhatikan adalah lokasi berjualan. Kami
akan memilih tempat pinggir jalan yang ramai dan banyak orang lewat. Piscok meler plus keju semakin
populer di masyarakat, jika piscok pada umumnya lebih di kenal sebagai jajanan
anak anak maka untuk piscok
meler plus keju ini cangkupan konsumennya lebih
luas, dengan harga jual per buah berkisar 2.000,00 ini laris
manis di pasaran dan konsumennya berasal dari berbagai usia dan berbagai golongan
maka tak heran jika populeritas jajanan yang dulu dianggap biasa kini semakin di
lirik.
Untuk menjalankan usaha kami disini
ada beberapa kelebihan, kelemahan peluang
dan ancaman..
1.
Strangt(kelebihan)
·
Harganya Ekonomis / Terjangkau
sehingga dapat di nikmati oleh semua kalangan
·
Buah Pisang yang lezat banyak di
minati oleh semua orang
·
Rasa Yang berkualitas dan dapat di bawa sebagai bekal bepergian.
2. Weakness
(Kelemahan)
Makanan ini tidak bisa dinikmati
lebih dari waktu satu hari. (Lebih enak jika di konsumsi setelah ditiraskan
dari penggorengan) atau keadaan masih hangat.
3.
Opportunity (Peluang)
·
Buah Pisang yang sudah di kenal
banyak manfaatnya oleh semua orang
·
Kualitas rasa yang enak dan praktis
·
Dapat di nikmati oleh semua kalangan
·
Harga Ekonomis / terjangkau.
4.
Ancaman Usaha
Semakin banyaknya keinginan orang
untuk berwirausaha, kemungkinan akan semakin banyaknya Pesaing usaha.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
3.1
Rencana Usaha
Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha
ini ialah sebagai berikut:
·
Rencana
Jangka Pendek
Usaha bisnis
pisang coklat meler plus keju yang kami
rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis bagi
kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan
kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan
masa depan dan biaya kebutuhan sehari hari kita.
·
Rencana Jangka Menengah
Usaha yang
kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami,
yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar dan pemasaran
menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepannya. Pelanggan ialah
raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang utama dari segalanya,
karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa
pula kami rajin melakukan promosi usaha kami, baik dari mulut ke mulut, iklan
radio, media online, dan media yang lainnya.
·
Rencana Jangka Panjang
Setelah
berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas
dari usaha kami ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan membangun
café maupun franchise agar usaha yang kami jalankan dapat berkembang lebih
besar dalam bidang usaha kuliner di Indonesia.
3.2
Analisa Proses
Metode
pengumpulan yang kami lakukan
ialah dengan mencatat segala jenis aktifitas dan kendala-kendala apa saja yang
dapat menghambat kelancaran usaha pisang coklat ini. Kritik dan saran dari
pelanggan akan sangat mendukung kemajuan usaha ini.
3.3 Analisa
Bahan Baku
Bahan baku
sangat penting dalam usaha pisang coklat, karena tanpa tersedianya bahan baku,
sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor yang
mendukung usaha pisang coklat meler plus keju ini ialah
bahan baku, maka dari itu kami membagi tugas untuk survei dan menjalin kerja
sama dengan salah satu toko yang menjual bahan baku tersebut.
3.4 Rencana
Produksi
Adapun rencana produksi yang
dijalankan ialah sebagai berikut:
·
Kualitas
Kualitas
yang akan kami berikan adalah
kualitas yang terbaik, dengan terus menjaga dan mengamati bahan bahan yang kita
gunakan, agar konsumen pun tidak kapok karena telah membeli produk kita yang
memang mempunyai kualitas yang baik, baik dari segi bentuk maupun rasanya.
·
Lokasi
Tempat usaha
yang kami rintis ialah di pinggir jalan dekat
sekolahan-sekolahan SMP, SMA, SMK, dipertigaan jalan di desa Pancur Kecamatan
Mayong Jepara yang biasanya ramai
dilalui orang atau tempat kumpul orang orang, agar konsumen dapat dengan mudah
mengakses tempat usaha kami. Dan lokasi yang kami ambil ini
memang belum ada pesaing yang menjual produk sama dengan kami, sehingga
memungkikan bisa menarik konsumen-konsumen untuk membeli produk kami.
·
Cita Rasa
Dalam
mengontrol cita rasa produk dari usaha kami ini agar dapat dinikmati oleh
konsumen dengan rasa yang enak, maka kami melakukan proses yang baik, dari
bahan baku yang akan kita pakai sampai proses pengemasan yang baik, guna
mempertahankan cita rasa dari produk kami dan tak lupa kami menggunakan bahan
baku yang memang mempunyai kualitas yang baik. Agar para konsumen puas dengan
produk yang akan kita tawarkan ke mereka.
3.5 Analisa
Masyarakat
Percobaan
demi percobaan kami lakukan demi mendapatkan cita rasa yang sesui dengan lidah
konsumen dan berbeda dari pisang coklat lainnya. Setelah mendapat respon yang
bagus baru kami berani mengembangkan usaha pisang coklat ini dan rencana akan memperluasnya dengn cara membuka cabang diberbagai
tempat.
3.6 Analisa
Pendukung Bisnis
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan
beberapa elemen elemen yang terkait didalamnya. Adapun elemen elemen yang
terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
·
Distributor
Agar usaha
ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan kerjasama
dengan distributor-distributor bahan baku, sehingga bahan-bahan dari pisang
coklat ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang
memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti penjual pisang maupun toko
bahan baku yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.
·
Pelaku Bisnis tersebut
Dalam bisnis
jualan pisang coklat ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli
dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah
orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan orang
yang cukup kreatif karena bisnis tak cukup hanya bekerja keras, namun kita juga
memelukan pemikiran-pemikiran
atau ide cemerlang yang mampu membuat usaha kita semakin berkembang.
·
Pelaku Bisnis lainnya
Kita pun
harus memiliki hubungan baik dengan pelaku bisnis lainnya, karna apabila kita
tidak mempunyai hubungan baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi
sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita
sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa
saja. Disamping itu dengan mempunyai hubungan yang baik dengan pelaku bisnis
lainnya, tentu saja akan mudah bagi kita untuk saling bertukar pendapat ataupun
informasi yang manguntungkan bagi kepelaku bisnis lainnya.
·
Pengelola
Tempat
Dalam bisnis
yang akan kita jalankan tentunya kita harus mempunyai izin dengan pengelola
tempat yang akan kita jadikan sebagai lokasi berbisnis. Tentunya jika kita
sudah mempunyai izin yang cukup usaha yang kita jalankan pun tidak berjalan
dengan rasa ke khawatiran dan akan menimbulkan rasa aman bagi pelaku usaha
maupun konsumen.
3.7
Analisis Pasar
Analisis Pasar dan Pemasaran usaha
pisang coklat kami yaitu:
·
Target Penjualan
Usaha ini
berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama,
seperti dipertigaan jalan yang dekat dengan
sekolahan-sekolahan dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi
tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun
non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Yang
menjadi target pasar kami yaitu siswa maupun
siswi yang bersekolah di SMP, SMA, SMK yang dekat dengan usaha kami serta masyarakat
sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.
·
Sasaran Konsumen
Dalam
menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan
masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari
semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami
tawarkan, karna harga yang kami berikan pun cukup terjangkau untuk semua
kalangan. Harga yang kami berikan yaitu Rp2.000/Pcs.
BAB IV
PRODUK USAHA
4.1
Jenis
Produk
Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada
konsumen memiliki berbagai macam rasa yang dimiliki, seperti :
v
Coklat
v
Nangka
v
Strawberry
v
Nanas
v
Keju
v
Srikaya
Dengan memiliki berbagai macam rasa tersebut maka masyarakat
dapat memilih rasa yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan mereka
masing-masing. Produk yang kami berikan tidak menggunakan campuran bahan kimia
yang berbahaya seperti pormalin, sianida, zat beracun dll, sehingga baik untuk
dikonsumsi oleh konsumen dan tidak merusak kesehatan.
4.2 Bahan dan Cara Membuat Piscok Meler
Keju
Ø
Bahan membuat piscok meler plus
keju
1.
Pisang uli atau bisa juga pisang
raja
2.
Kulit lumpia
3.
Coklat butiran/mesis
4.
Keju parut
5.
Minyak untuk menggoreng
Ø
Cara membuat piscok meler plus
keju
1.
Kupas pisang uli, potong menjadi dua
bagian.
2.
Ambil kulit lumpia, letakkan pisang
di tengah-tengahnya.
3.
Taburkan 1 sendok makan coklat
butiran/mesis dan taburkan juga 1/2 sendok makan keju parut. Taburkan di
sekitar pisang, memanjang sesuai dengan ukuran pisang.
4.
Lipat kulit lumpia di bagian ujung
pisang sebelah kiri dan kanan, lipat juga kulit lumpia secara melintang sesuai
dengan letak pisang sehingga posisi pisang dan coklat mesis menjadi terbungkus.
Setelah itu gulungkan hingga membentuk bantalan menggulung seperti bentuk kue
dadar gulung. Lakukan hal yang sama terhadap semua pisang yang hendak kita
buat.
5.
Saatnya menggoreng, goreng seperti
biasa dengan api sedang agar pisang matang sebelum kulit lumpia berubah warna
menjadi kecoklatan.
6.
Setelah matang, angkat. Potong
sesuai selera dan taburkan lagi keju parut untuk mempercantik dan menambah cita
rasa.
7.
Piscok meler siap dinikmati.
Piscok meler
paling enak dinikmati dalam keadaan hangat, sehingga pisangnya terasa empuk dan
coklatnya meler saat dimakan, mmmm yummyy. Apalagi dinikmati bersama keluarga
tercinta saat bersantai, rasanya nikmat tiada dua.
Ø
Gambar pembuatan piscok
4.3 Gambar-Gambar Berbagai Piscok
Ø
Gambar 1.1
Ø
Gambar 1.2
Ø
Gambar 1.3
Ø
Gambar 1.4
Ø Gambar 1.5
Ø Gambar 1.6
Ø Gambar 1.7
Ø Gambar 1.8
Ø Gambar 1.9
Ø Gambar 2.1
Ø Gambar 2.2
BAB V
ASPEK PEMASARAN
A.
Strategi Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat
kami lakukan adalah:
1)
Media Banner
Promosi ini
merupakan promosi yang cukup sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya
untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan memasang banner di dekat lokasi kita
berusaha untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua
konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kami. Dan
apabila usaha kami sudah
diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang
lain untuk membeli pisang coklat di tempat kami.
2)
Media
Internet
Selain
menggunakan banner, maka promosi juga
dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui
facebook, instagram, twitter,
blog, dll. Karna
sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kami.
3)
Membuka Cabang
Selain
melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga
mempromosikan usaha kami ini dengan cara menambah cabang baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha
pisang coklat ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih
dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat
mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4)
Pengembangan Produk
Pengembangan
produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada di pesaing
lain, seperti rasa strawberry, nanas, nangka,
srikaya dan lain-lain dengan harga yang terjangkau, yang
memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga pengembangan produk
semakin baik, dan tingkat ciri khas produk kami pun setiap
harinya kian dikenal.
5)
Melakukan promosi
Untuk
menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami mempunyai
cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
·
Pada setiap hari senin kami akan
memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli pisang coklat dengan
harga diatas Rp 30.000, maka akan kami berikan diskon sebesar 10%.
·
Apabila konsumen membeli pisang
coklat sebanyak 25 Pcs, maka kami akan memberikan gratis sebanyak 2 Pcs.
BAB VI
RENCANA KEUANGAN
A.
Harga
Adapun produk yang kami tawarkan memiliki harga yang sama dari rasa yang
diinginkan oleh konsumen. Adapun daftar harga yang kami tetapkan adalah sebagai
berikut:
RASA
|
HARGA (Rp)
|
Coklat
|
Rp. 2.000
|
Strawberry
|
Rp. 2.000
|
Keju
|
Rp. 2.000
|
Nanas
|
Rp. 2.000
|
Nangka
|
Rp. 2.000
|
Srikaya
|
Rp. 2.000
|
B. Modal Awal
Bagi pelaku usaha penting bagi kita untung memperhitungkan
modal awal yang akan kita gunakan untuk memulai kegiatan bisnis/usaha yang akan
kita jalankan, karena modal adalah salah satu aspek penting dalam memulai
bisnis/usaha yang akan kita jalankan. Adapun modal awal sebagai berikut;
Ø Note : Dapat digunakan
dalam jangka panjang
No
|
Nama Barang
|
Harga (Rp)
|
Jml
|
1
|
Gerobak
|
Rp3.500.000
|
1 Pcs
|
2
|
Kompor
|
Rp250.000
|
1 Pcs
|
3
|
Tabung Gas
3 kg
|
Rp170.000
|
1 Pcs
|
4
|
Wajan
|
Rp300.000
|
1 Pcs
|
5
|
Spatula
|
Rp50.000
|
1 Pcs
|
6
|
Pisau
|
Rp82.000
|
2 Pcs
|
7
|
Top Les
|
Rp100.000
|
6 Pcs
|
8
|
Lap Tangan
|
Rp30.000
|
3 Pcs
|
9
|
Kotak
Sampah
|
Rp30.000
|
2 Pcs
|
10
|
Bola Lampu
|
Rp100.000
|
3 Pcs
|
11
|
Kabel
|
Rp150.000
|
3m
|
12
|
Saklar
lampu
|
Rp40.000
|
1 Pcs
|
13
|
Merek
Usaha/banner
|
Rp100.000
|
2m
|
Total
|
Rp4.902.000
|
Ø Note : Dalam
jangka pendek (Max 7 Hari)
No
|
Nama Barang
|
Harga (Rp)
|
Jumlah
|
1
|
Nanas
|
Rp12.000
|
1 Kg
|
2
|
Strawberry
|
Rp12.000
|
1 Kg
|
3
|
Kacang
|
Rp20.000
|
1 Kg
|
4
|
Coklat
|
Rp16.000
|
1 Bungkus
|
5
|
Srikaya
|
Rp20.000
|
1 Kg
|
6
|
Nangka
|
Rp16.000
|
1 Kg
|
7
|
Susu
|
Rp9.000
|
1 Kaleng
|
8
|
Keju
|
Rp18.000
|
1 Kotak
|
10
|
Kulit Lumpia
|
Rp 10.000
|
1 Bungkus
|
11
|
Minyak Goreng
|
Rp 15.000
|
3 Liter
|
Total
|
Rp178.000
|
Jadi Total
untuk modal awal kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek adalah;
Rp.
4.902.000,00 + Rp.
178.000,00 = Rp. 5.080.000,00
C. Rencana Pendapatan
Adapun
rencana pendapatan yang akan kami lakukan sebagai berikut:
Untuk target penjualan pisang
coklat 100 Pcs per hari (asumsi)
Penjualan :
Pisang
Coklat Rp 2.000 x
100 = Rp. 200.000
Total
Penjualan per Hari = Rp. 200.000,00
Rencana
Pendapatan :
·
Penjualan/hari x 7 hari (berdasarkan kebutuhan jangka pendek) – Rp. 178.000
(Kebutuhan jangka pendek)
·
Dikali 4 (waktu sebulan)
·
Rp. 200.000 x 7
= Rp. 1.400.000 - Rp. 178.000 = Rp. 1.222.000,00
·
Rp. 1.222.000
x 4 = Rp. 4.888.000,00
Jadi pendapatan bersih per bulan dari setiap orang
adalah sebesar :
Rp. 4.888.000,00
BAB VII
PENUTUP
Usaha Piscok meler
plus keju ini harus membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam proses
produksi, hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
memperoleh keuntungan yang maksimal. Selain itu, perlu strategi khusus dalam
pemasaran supaya lebih menarik konsumen dikarenakan banyak pesaing yang juga menggeluti usaha Piscok. Dan dalam Usaha ini dituntut untuk
serius dan Fokus, karena dalam memulai
bisnis tidak boleh dilakukan setengah tengah.
Keyakinan dan harapan kami sebagai pemula usaha “Piscok Meler plus Keju” ini adalah dapat
berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan dan juga dapat memberikan
keuntungan bagi masyarakat luas. Selain itu,
kami berharap agar usaha ini mendapatkan perhatian dari pemerintah agar
setiap kendala yang dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi sehingga
kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat
bersaing dengan produsen terkemuka yang ada.
LAMPIRAN
§
Denah Lokasi
§ Identitas Pemilik
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman,
2017. Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan
Terhadap Pengembangan Kewirausahaan Usaha Kecil Jenang Kudus di Kabupaten Kudus,
Kudus: Universitas Muria Kudus.