Kamis, 27 April 2017

amrina rosyada

ANALISIS USAHA “PISCOK MELER PLUS KEJU”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan
DOSEN : Dr. Drs. Sukirman S.Pd.,SH.,MM



Disusun Oleh:
                                                Nama               :           Amrina Rosyada
                                                NIM                :           201511162
                                                Kelas               :           4D

 

PROGAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2017/ 2018


DAFTAR ISI
JUDUL                                                                                                                       i
DAFTAR ISI                                                                                                              ii
KATA PENGANTAR                                                                                               iii
RINGKSAN..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                                1
B.     Tujuan                                                                                                             3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian wirausaha                                                                                      4
B.     Jiwa Wirausahawan                                                                                        7
BAB III PEMBAHASAN
A.    Sejarah kewirausahaan                                                                                    8
B.     Resiko usaha                                                                                                   13
C.     Penerapan kewirausahaan jiwa wirausaha dan resiko usaha Piscok Meler Plus Keju                                                                                                             14
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan                                                                                                     18
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                            19









KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal ini yang berjudul “Piscok Meler Plus Keju”. Adapun tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai salah satu tugas Individu pada mata kuliah “Kewirausahaan”.

Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing  serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.

                                                                           




 Kudus, 17 April 2017


Penulis





RINGKASAN
Usaha yang kami dirikan ini bergerak di bidang perdagangan yang menjual makanan ringan yaitu piscok (pisang coklat) meler plus keju. Dimana usaha yang didirikan ini mempunyai visi, misi yang kuat. Dalam segi namanya usaha ini diberi nama “Piscok Meler Plus Keju” agar pembeli mudah mengingat nama tersebut. Kualitas yang akan kami berikan adalah kualitas yang terbaik, dengan terus menjaga dan mengamati bahan bahan yang kita gunakan, agar konsumen pun tidak kapok karena telah membeli produk kita yang memang mempunyai kualitas yang baik, baik dari segi bentuk maupun rasanya. Tempat usaha yang kami rintis ialah di pinggir jalan dekat sekolahan-sekolahan SMP, SMA, SMK, dipertigaan jalan di desa Pancur Kecamatan Mayong Jepara yang biasanya ramai dilalui orang atau tempat kumpul orang orang, agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami. Dan lokasi yang kami ambil ini memang belum ada pesaing yang menjual produk sama dengan kami, sehingga memungkikan bisa menarik konsumen-konsumen untuk membeli produk kami. Dalam mengontrol cita rasa produk dari usaha kami ini agar dapat dinikmati oleh konsumen dengan rasa yang enak, maka kami melakukan proses yang baik, dari bahan baku yang akan kita pakai sampai proses pengemasan yang baik, guna mempertahankan cita rasa dari produk kami dan tak lupa kami menggunakan bahan baku yang memang mempunyai kualitas yang baik. Agar para konsumen puas dengan produk yang akan kita tawarkan ke mereka. Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang kami berikan pun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami berikan yaitu Rp2.000/Pcs.








BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sejalan dengan meningkatnya peranan sektor perdagangan, industri dan jasa dalam sistem perekonomian Indonesia, maka kesempatan tenaga kerja disektor pertanian lambat laun menunjukkan kecenderungan penurunan. Khususnya peralihan dari sektor pertanian kenon-pertanian yang terjadi dengan cepat pada periode 1970-an dan kemudian melambat pada tahun 1980-an. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (Product Domestic Regional Brutto) menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun penurunan dari tahun ketahun
Kecenderungan tersebut menjadi salah satu indikator melemahnya sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja dan memberikan pendapatan bagi sebagian besar penduduk,sehingga pada akhirnya peranan pekerjaan di sektor non-pertanian menjadi sangat penting (Ken Suratiyah dkk, 1996).
Proses pembangunan pertanian khususnya di pedesaan telah pula menyebabkan berkurangnya kesempatan kerja di pedesaan dan merangsang timbulnya usaha-usaha non-pertanian diantaranya sektor perdagangan, industri kecil/rumah tangga termasuk industri kerajinan yang merupakan komoditas specific lokalita di beberapa daerah.
Pengembangan sektor usaha kecil dan menengah, sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu strategi yang cukup ampuh untuk mengatasi berbagai gejolak dari perubahan struktural di sektor industridan pertanian serta untuk mengurangi dampak terjadinya kemiskinan.Sebagai akibat dari berkurangnya lapangan pekerjaan dalam usaha tani dipedesaan,juga berpengaruh terhadap kaum wanita sebagai salah satu komponen rumah tangga pedesaan.
Pada akhirnya kaum wanita mencari pekerjaan ke luar sektor pertanian baik diwilayah pedesaan maupun diwilayah perkotaan.Berangkat dari kerangka berfikir inilah, maka kami berinisiatif untuk membentuk suatu kelompok usaha Kelompok usaha ini kedepannya diharapkan dapat berkembang dan mampu menarik minat masyarakat lainnya untuk bergabung dalam usaha ini.


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari prosestersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risikoatau ketidakpastian.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaanmengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Merekamempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangatterkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :

1.      Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2.      Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3.      Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4.      Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5.      Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

B.     Tujuan

Dengan pertimbangan dan analisis terhadap lawan dagang yang sudah ada, kami mencari seragam sekolah yang mampu bersaing, baik dari segi kwalitas,mutu serta harga yang terjangkau, maka kami memilih seragam sekolah sebagai objek dagang usaha kami.
Dengan keyakinan dan pertimbangan terhadap pagsa pasar, dan berdasarkan lokasi pemasaran yang telah kami targetkan, didukung dengan persaingan terhadap usaha sejenis yang masih sedikit, serta dengan harga terjangkau namun tetap menjamin mutu dan kwalitas, peluang kemajuan usaha kami ini sangat besar dan memiliki prospek yang menjanjikan untuk mendapatkan sebuah penghasilan dari usaha seragam sekolah dan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
-          Berperan aktif dalam bidang bisnis
-          Menyediakan kebutuhan seragam sekolah dari mulai SD sampai SMA
-          Mendapatkan keuntungan
-          Dapat mempekerjakan masyarakat sekitar















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    WIRAUSAHAWAN
1.      Pengertian Wirausaha
Pengertian wirausaha (enterpreneur) diperoleh dari berbagai buku kamus. Kortku dan Hodgetts (2001) menyatakan bahwa entreprenuer berasal dari bahasa Prancis yaitu enterpreneur yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Konsep mengenai entrepeneur adalah sebagai berikut:
The entrepreneur is one whoo undertake to organize ,manage,and asame the risk of a business.
Konsep ini memeberikan bahwa usahawan merupakan seseorang yang betindak membuat organisasi,mengelola dan emnentukan risiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebut ,risikio yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis.
Zimmer dan Scarborogh (2005) memberikan konsep wirausahawan sebagai berikut : an entrepreneur is one who creats a new business in the faceb of risk and uncertainty for thr purpose of anchieicant profit and growth by indetifying significant opprotunities and assembling the necesarry to capitalize on them.
Konsep tersebut menceritakan bahwa wirausahawan merupakan seseorang yang menghadapi resiko di masa mendatang dan bertujuan untuk mendapatkan profit dengan bertujuan untuk mendapatkan profit dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha.
Berdasarkan keua konsep disebutkan bahwa entrepreneur meruapakan tindakan seseorang yang berani menanggung risiko sebuah bisnis ,adanya petumbuhan bisnis ,hasilnya akan meningkatankan kapitalisasi perusahaan. Entrepreneur mempunyai empat karakteristik.
1.      Menjalankan sebuah bisnis yang mempunyai kemungkinan menghasilkan keuntungan.
2.      Berani menanggung dan menerima resiko bisnis di mas-masa mendatang.
3.      Bisnis yang ditekuni akan mempunyai kesempatan bertumbuh dan
4.      Perushaan akan membuat inovasi dan terjadi kapitalisasi bisnis tersebut.
Berbagai pihak menyatakan bahwa entrepreneur dihubungkan dengan inovasi karena tindakan bisnis yang dihasilkan bisa unik dan mempunyai inovasi tinggi. Inovas tersebut akan mengandungn risiko  pada hasil atau pada awal memulai bisnis.
2.      Risiko dan Karakteristik
Landau (1982) mengusulkan hubungan dari risiko yang dibawa (risk bearing) ndengan karakteristik inovasi membuat sebuah dasar kalsifikais entrepreneur. Hubungan tersebut dapat diperhtaikan Tabel 1.1 Gambler merupakan entrpreneur juga, tetapi selalu mempunyai karakteristik inovasi rendah risiko yang besar. Dreamer (pemimpi) dan entrepreneur yang mempunyai inovasi tinggi tetapi hanya menerima risiko yang rendah.
Tabel: 1.1
Entreprenuer Klasifikasi Landau
Gambler
Entrepreneur
Consolidator
Dreamer
High
Risk Bearing
Low
                                                Low                 high
                                                            Innovatieness
Consolidator adalah entrepreneur yang bisa menerima risiko rendah dan karakteristik inovasi rendah. Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai karakteristik inivasi tinggi dan risiko yang dihadapi atau dibawanya juga tinggi.
Kuratko dan Hodgetts (2001) menyebutkan ada 10 karakteristik dari entrepreneur yaitu:
1.      Entrepreneur adalah pelaku bukan pemikir
2.      Entrepreneur dilahrikan bukan buat atau diciptakan
3.      Entrepreneur selalu emnjadi penemu pencipta sesuatu
4.      Entrepreneur adalah akademisi dan tidak bis menyesuaikan dalam masyarakat.
5.      Entrepreneur harus memenuhi the profile
6.      Kebutuhan entrepreneur adalah uang
7.      Kebutuhan entrepreneur dalah keberuntungan
8.      Ketidaktahuan merupakan kebahiagaan bagi entrepreneur
9.      Enterpreneur menginginkan keberhasilan tetapi pengalaman menyatakan tingkat kegagaln cukup tinggi.
10.  Entrepreneur adalah sanbat pengambilan risiko (gamblers)
Berdasarkan karakteristik entrepreneur yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulakn bahwa entrepreneur harus memiliki motivasi kerja keras. Mempunyai jaringan (network), inovasi dan keinginan bertumbuh ,serta pengambilan risiko. Kondisi ini menunjukan bahwa para entrepreneur menemui tekanan (stress) setiap inovasi yang dikerjakan. Tekanan tersebut bersumber dari berbagai kejadian. Menruut Boyd dan Gumpert (1983) bahwa sumber tekanan dapat diindentifikasi dari empat penyebab yaitu: Kesepian ,Tebenam dalam bisnis yang dikerjakan persoalan-perseoalan manusia (pegawai) dan kebutuhan dakan keberhasilan atau tercapai. 
3.      Mengatasi Tekanan
Mengantisipasi tekanan entrepreneur harus bisa berhasil ,supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kebiasaan mengatasi tekanan dilakukan para enterpreneur seperti melakukan meditasi,melemahkan otot dengan olahraga ,mencari hiburan dan sebagainya. Terdapat lima persoalan yang perlu dikerjakan agar tekanan teratasi ,yaitu:
1.      Menciptakan network
2.      Keluar dari perseoalan secara total
3.      Berkomunikasi dengan pekerjaan
4.      Menciptakan kepuasan diluar perusahaan
5.      Pendelgasian
Seluruh  uraian tersebut memberikan penjelasan tentang entrepreneur termasuk stres yang dihadapi. Inovasi dan risiko serta keinginan berkembangan merupakan karakteristik utama dari enterpreneur.





B.     JIWA WIRAUSAHAAN
1.      Pengertian
Pelaku usaha merupakan individu yang berorientasi kepada tindakan dan bermotivasi tinggi mengambil risiko dalam mengejar tujuan. Ciri pada profit wirausaha adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Ciri dan profit Wirausaha
Ciri-ciri
Watak
Percaya diri
Yakin,tidak tergantung ,individualis,optimis.
Berorientasikan pada tugas dan hasil
Butuh prestasi,orientasi laba,tekundan tabah ,kerja keras,dorongan kuat,energikdan inisiatif.
Pengembalian risiko
Mampu mengambil risiko suka tantangan
Kepemimpinan
Sebagai oemimpin,mudah bergaul ,menanggapi saran dan kritik
Keorisinilan
Inovatif dan kreatif.
Fleksibel ,banyak sumbe,serba bisa t,tahu banyak
Berorientasi ke amsa ke depan.
Pandangan ke depan perseptif.
  Jika tersebut perlu dimiliki dan dikembangkan jika ingin menjadi pelaku usaha yang baik. Seluruh sifat-sifat belum tentu dimiliki ,semakin banyakyang dimiliki ,semakin besar kemungkinan ciri jiwa wirausaha antara yang satu dengan lainnya saling berhu bungan.
2.      Ideologi Wirausaha
Keberhasilan pelaku usaha tergantung pada kesedian untuk bertanggung jawab atas pekerjaa sendiri,belajar tentang diri sendiri untuk menciotakan tujuan yang sesuia dengan keinginan dalam menjalankan hidup. Kekuatan datang dari tindakan sendiri dan bukan dari orang lain. Risiko kegagalan selalu ada,pelaku usaha mengambil risiko dengan jalan menerimana tanggung jawab atas tindakan sendiri. Kegagalan harus diterima seabgai pengalaman belajar. Wirausaha berhasil setelah mengalami kegagalan

BAB III

PEMBAHASAN


A.    SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
1.      Kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
2.      Inti Dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.  Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).  Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut  wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
3.      Sikap Kewirausahaan
  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
4.      Modal Kewirausahaan
·         Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan.
·         Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
·         Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan.
·         Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.




5.      Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

KARAKTERISTIK
WATAK
·         Percaya diri dan Optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.
·         Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
·         Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
Mampu mengambil resiko yang wajar
·         Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
·         Keorisinalan
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
·         Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan :
§  Memiliki motif berprestasi tinggi
§  Memiliki perspektif ke depan
§  Memiliki kreatifitas tinggi
§  Memiliki sifat inovasi tinggi
§  Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
§  Memiliki tanggung jawab
§  Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
§  Memiliki keberanian menghadapi resiko
§  Selalu mencari peluang
§  Memiliki jiwa kepemimpinan
§  Memiliki kemampuan manajerial
§  Memiliki kemampuan personal.


6.      Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan
David C. McClelland (1961: 207) mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal meliputi hak kepemilikan (property right-PR), kemampuan/kompetensi (ability/competency-C), dan insentif (incentive-I), sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (environment-E). Menurut Ibnoe Soedjono, karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada, amka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan berani menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.

7.      Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Berwirausaha
*      Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:
·         Kemampuan dan kemauan
·         Tekad yang kuat dan kerja keras
·         Tidak kompeten dalam manajerial.
·         Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
·         Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
·         Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
·         Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
·         Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
·         Kurangnya pengawasan peralatan.
·         Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
·         Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
·         Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
·         Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
  Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan menurut Zimmerer (1996-7):
§  Pendapatan yang tidak menentu
§  Kerugian akibat hilangnya modal investasi
§  Perlu kerja keras dan waktu yang lama
§  Kualitas hidup yang tetap rendah meskipaun usahanya telah berhasil

 










B.     Risiko Usaha

1.      Pendahuluan

Wirausaha menyukai risiko realistik karenaingin berhasil : mendapatkan kepusan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki,sehingga risiko kecil dan besar dapat dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pd situasi itu. Berarti wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat dicapai.
Semakin bertambah besarnya perusahn,maka bertambah banyak persoalan yang kan dihadapi. Pertumbuhan dan erkembangan perusahaan menghendai bahwa pelaku usaha tidak takut mengambil keputusan dan bersedi menerima risiko tertentu.
2.      Kondisi Berisiko
Kondisi berisiko terjadi apabil pelaku usaha supaya membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih, yang mengakibatkan hasilya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif. Kondisi semacam ini mengandung potensi kegagalan dan keberhasilan. Semkin besr kemungkinan rugi semakin besar risiko yanng dihadapi.
Sebagai penentu risik pelaku usaha harus mengambil keputusa daam situasi penuh ketidakpstian,dengan mnimbag kemungkinan sukses atau rugi. Elau memilih alternatif yang mengandung risiko atau alternatif konservasi, tergantung dari :
1.      Kemamuan daya tarik setiap alternatif.
2.      Kesediaan menerima kerugian.
3.      Kemampuan menerima keberhasilan dan kegagalan.
4.      Kemampuan meningkatkan keberhasilan dan mengurangi kerugian.
3.      Keputusan Risiko
Pengambilan keputusan risiko merupakan masalah yang aling utama dalam merealisasikan potensi pada diri sebagai wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan suatu kesadran akan peristiwa-peristia masa lalu,perhaian untuk masa depan, dan keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat dan kemampuan. Risiko timbu saat seseorang menerima tanggung jawab atas keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas keputusan-keputusan itulah maa bertanggung jawab menatasi dengan keyakinan yang lebih besar untuk mengurangi risiko.
Sebagai wirausaha jangan mengambil risiko yang tidak diperukan, usahakan dapat menguasai emosi dan mengamil risio jika keuntungan sama atau lebih besar dari risiko yang terkandung. Kegiatan utama adalah memutuskan apakah tujuan itu cuup pentinguntuk dapat membenarkn risiko atau tidak.
4.      Kembangkan Ide
Risiko dan kreativitas merupakan dua ciri penting wirausaha,berusaha lebih kreatif,manjadi lebih sadar akan ide yang produktif. Apabila dapat memilih dari sejumlah ide-ide yang baik, mak lebih siap mengambil risiko yng perlu unruk melaksanakan ide-ide yang paling produktif.
Semua orang kreatif, jika telah mengembangkan suatu ide yang kreatif,maka risiko tertentu akan menyertai pelaksanaan, dalam mengurangi risiko ditolaknya suatu ide atau saran.
C.    Penerapan Kewirausahaan, jiwa wirausaha dan risiko usaha pada usaha piscok meler plus keju
Usahawan merupakan sesorang yang bertindak membuat organisasi, mengelola dan menentukan risiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebuat risiko sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis. Pada usaha Piscok Meler Plus Keju ini Amrina Rosyada yang berperan dalam menjalankan usaha Piscok Meler Plus Keju ini.
Potensi atau peluang berarti melihat sesuatu yang sudah ada sebagai sesuatu yang (masih) bisa dikembangkan lebih lanjut lagi. Sebagai contoh : pertama kali usaha piscok meler plus keju ini didirikan karena dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa kini banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup murah dan aman untuk dikonsumsi karna tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup.
Para entrepreneur juga banyak mengalami kegagalan. Tapi itu tadi, karena kekuatan persepsi positif yang dimiliki, entrepreneur menganggap kegagalan sebagai suatu kesempatan pembelajaran.Mereka adalah manusia-manusia yang menerapkan prinsip “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”.
Dalam menjalankan usaha perdagangan piscok meler keju ini banyak mengalami kendala tetapi pengusaha menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan diambil manfaatnya. Bukan berlama-lama bersedih hati dan menceritakan semua kesedihannya di blog, lewat status Facebook, (apalagi) mencurahkan ke sahabat-sahabat dekatnya. Dan bukan lantas mengambil sikap untuk tidak (akan) mencoba lagi.
Dalam menyikapi tekanan yang datang mengampiri usaha Piscok Meler Keju pengusah selalu berfikir positif dalam menyikapi setiap tekanan dan persoalan supaya tidak mengganggu jalanya usaha dengan cara :
1.      Menciptakan networking kesepian yang dihadapi dilakukan dengann menciptakan hubungan baik dengam berbagai pihak sehingga mampu bercerita permasalahan yang dihadapi.
2.      Keluar dari masalah secara total : pada saat tidak bekerja Entrepreneur melepaskan semua pekerjaanya sehingga kondisi tubuh dapat menciptakan kesegaran.
3.      Berkomunikasi dengan pekerja : Entrepreneur mau membuka pintu dan berdiskusi dengan karyawan. Hubungan baik dengan karyawan akan membantu dalam menghadapi persoalan.
4.      Menciptakan kepuasan diluar perusahaan: Entrepreneur melakukan kegiatan diluar perusahaan untuk mendapat kepuaan sehingga bisnis yang dikerjakan tidak menimbulkan masalah.
5.      Pendelegasian : Entrepreneur harus bisa mendelegasian pekerjaan kepada karyawan dan tidak dikerjakan sendiri seluruhnya.
Dalam menjalankan usaha Piscok Meler Plus Keju ini kreatif dan inovatif sangat diutamakan supaya pembeli tidak bosan dengan produk yang itu-itu saja, sikap dan perilaku kewirausahaan pada konveksi Piscok Meler Keju:
Percaya diri
: keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas optimis
Berorientasi tugas dan hasil
: Kebutuhan akan prestasi, beorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energitic, dan inisiatif.
Pengambil risiko
: Kemampuan mengambil risiko, suka pada tantangan.
Kepemimpinan
: Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain. Menanggapi saran-saran dan kritik.
Keorisinilan
:  inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
Berorientasi kemasa depan
:  pandangan ke depan perspektif
Pengusaha Piscok Meler Plus Keju sangat sadar bahwa sikap mental sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha Piscok Meler Keju dengan cara menemukan kepuasan dalam pekerjaan, menunjukan sikap positif terhadap pekerja.
Pengambilan risiko adaah hal yang harus disenangi setiap wirausaha tidak terkecuali pengusaha Piscok Meler Plus Keju. Wirausaha menyukai risiko realistik karena ingin berhasil : mendapatkan kepuasan besar dalam melaksanakan tugas yang sukar tetapi realistik dengan menerapkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki, sehingga risiko kecil dan besar dapat dihindari karena sumber kepuasan tidak terdapat pd situasi itu. Berarti wirausaha menyukai tantangan yag sukar tetapi dapat dicapai.
Semakin bertambah besarnya perusahaan, maka bertambah banyak persoalan yang akan dihadapi. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan menghendapi bahwa pelaku usaha tidak takut mengambil keputusan dan bersedi menerima risiko tertentu.
Pengusaha konveksi Piscok Meler Plus Keju selalu mengembangkan ide dari yang dulunya hanya membuat pisang coklat kayak pada umumnya tetapi sekarang sudah membuat pisang coklat berbagai rasa seperti rasa coklat, strawberry, keju, nanas, nangka, srikaya, sesuai dengan permintaan pelanggan.
Pengambilan keputusan risiko pada usaha Piscok Meler Plus Keju merupakan masalah yang paling utama dalam merealisasikan potensi pada diri sebagai wirausaha. Pengalaman pengambilan risiko dalam kehidupan melibatkan suatu kesadran akan peristiwa-peristiwa masa lalu,perhaian untuk masa depan, dan keinginan untuk hidup dimasa sekarang.
Apabila tidak bersedia mengambil risiko, maka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat dan kemampuan. Risiko timbul saat seseorang menerima tanggung jawab atas keputusan dan tindaka yang dilalukan, dan atas keputusan-keputusan itulah maka bertanggung jawab mengatasi dengan keyakinan yang lebih besar untuk mengurangi risiko.
Jadi usaha Piscok Meler Keju ini sedikit banyak telah mengambil pembelajaran tentang kewirusahaan dari buku  kewirusahaan dalam hal kasus dan pengimplementasianya dalam menjalankan usaha, dari bagaimana menjadi wirausaha yang baik, bagaimana mengatasi tekanan dan persoalan yang menghampiri usaha Piscok Meler Keju dari tahun ketahun.
Dengan menerapkan jiwa wirausaha pengusaha Piscok Meler Keju selalu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan risiko sua tantangan, kepemimpinan sebagaai pemimin mudah bergaul dan terbuka kepada karyawan, keorisinilan selalu ber inovasi dan kreatif.
Menyukai tantangan dan selalu mengambil isiko supaya lebih tau dalam menjalankan usaha, pengusha Piscok Meler Keju tidak mudah putus asa saat mengalami kendala tetapi pengusaha menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang harus direnungi sesaat saja dan diambil manfaatnya. Dan menjadikan kegagalan sebagai pengalaman dalam menjalankan seitap usaha.




                                                                                                                               

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Usaha Piscok meler plus keju ini harus membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam proses produksi, hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Selain itu, perlu strategi khusus dalam pemasaran supaya lebih menarik konsumen dikarenakan banyak pesaing yang juga menggeluti usaha Piscok. Dan dalam Usaha ini dituntut untuk serius dan Fokus, karena dalam memulai bisnis tidak boleh dilakukan setengah tengah.
Keyakinan dan harapan kami sebagai pemula usaha “Piscok Meler plus Keju” ini adalah dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan dan juga dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat luas. Selain itu,  kami berharap agar usaha ini mendapatkan perhatian dari pemerintah agar setiap kendala yang dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi sehingga kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan produsen terkemuka yang ada.














DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, 2017.Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Pengembangan Kewirausahaan Usaha Kecil Jenang Kudus di Kabupaten Kudus, Kudus: Universitas Muria Kudus. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)

Sukirman, 2017.Analisis Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Perusahaan Industri Kecil Di Kabupaten Pati, Kudus: Universitas Muria Kudus. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=skirman101%40yahoo.com&btnG=&oq)




PROPOSAL PENDIRIAN USAHA
“PISCOK MELER PLUS KEJU”
Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan
DOSEN : Dr. Drs. Sukirman S.Pd.,SH.,MM



Disusun Oleh:
                                                Nama               :           Amrina Rosyada
                                                NIM                :           201511162
                                                Kelas               :           4D

 


PROGAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2017/ 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal ini yang berjudul “Piscok Meler Plus Keju”. Adapun tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai salah satu tugas Individu pada mata kuliah “Kewirausahaan”.

Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing  serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.

                                                                           




 Kudus, 25 Maret 2017


Penulis




ABSTRAK

Proposal ini menggambarkan sebuah kreatifitas yang inovatif dalam melestarikan makanan khas Nusantara, sehingga akan terjaga kelestariannya dan bisa bersaing dengan makan-makanan cepat saji (fastfood) yang pada akhir-akhir ini menjadi populer di masyarakat Indonesia. Kita ketahui bahwa makanan-makanan cepat saji (fastfood) banyak memberikan dampak negatif bagi kesehatan seperti obesitas tinggi, penyakit jantung, gangguan hati, dll. Permasalahannya yaitu bagaimana menciptakan suatu produk makanan khas Nusantara yang begizi, menarik dan bisa bersaing dengan produk makanan luar negeri (fastfood) yang mulai masuk menghilangkan makanan khas Nusantara, oleh sebab itu kami usulkan proposal usaha “Piscok Meler Plus Keju” ini sebagai inovasi kami dalam pemecahan masalah di atas. Dengan tujuan yang diharapkan yaitu menambah wawasan mahasiswa dalam berwirausaha sehingga bisa hidup mandiri, kemudian menarik minat masyrakat agar kembali mengkonsumsi makanan-makanan khas Nusantara yang benilai gizi tinggi untuk kesehatan, selain itu juga jika usaha ini berkembang akan memberikan dampak yang baik dalam pen-sejahteraan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan baru sebagai penjual pisang goreng yang makmur dan kreatif. Cara pemasaran ini akan memanfaatkan minat msyarakat dalam berbelanja dengan cara membuka kedai kecil-kecilan didekat pertokoan sebagai tindakan awal promosi usaha ini, kemudian memanfaatkan kemajuan alat telekomunikasi modern seperti  media social network seperti Facebook, Twiter, Blog, Brosur, dll.










DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
ABSTRAK............................................................................................................ 3
DAFTAR ISI......................................................................................................... 4
BAB I  PENDAHULUAN                                          
1.1  Latar Belakang .......................................................................................... 6
1.2  Konsep ...................................................................................................... 7
1.3  Visi ............................................................................................................ 7
1.4  Misi ........................................................................................................... 7
1.5  Tujuan ....................................................................................................... 7
BAB II PROFIL USAHA
1.1  Nama dan Alamat Perusahaan................................................................... 8
1.2  Nama dan Alamat Pemilik......................................................................... 8
1.3  Informasi Tentang Usaha........................................................................... 8
BAB III STRUKTUR ORGANISASI.......... ............... .........................................
1.1  Rencana Usaha.......................................................................................... 9
1.2  Analisa Proses............................................................................................ 9
1.3  Analisa Bahan Baku................................................................................ 10
1.4  Rencana Produksi.................................................................................... 10
1.5  Analisa Masyarakat.................................................................................. 11
1.6  Analisa Pendukung Bisnis....................................................................... 11
1.7  Analisa Pasar............................................................................................ 12
BAB IV PRODUK USAHA..................................................................................
1.1  Jenis Produk............................................................................................. 13
1.2  Bahan dan Cara Membuat Piscok Meler Plus Keju................................. 13
1.3  Gambar-Gambar Berbagai Piscok............................................................ 16
BAB V ASPEK PEMASARAN........................................................................ 28
BAB VI RENCANA KEUANGAN......................................................................
1.1  Harga....................................................................................................... 30
1.2  Modal Awal............................................................................................. 30
1.3  Rencana Pendapatan................................................................................ 31
BAB VII  PENUTUP......................................................................................... 32
LAMPIRAN........................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa kini banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup murah dan aman untuk dikonsumsi karna tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup.
Dari uraian diatas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha pisang coklat ini, karna sebagian dari masyarakat sangat menyukai pisang coklat karena rasanya yang enak, gurih dan nikmat. Pisang coklat ini memiliki beraneka ragam rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai dengan kesukaan mereka. Selain itu, pisang coklat ini dapat dinikmati oleh semua umur. Jadi, siapapun bisa untuk mengkonsumsi pisang coklat ini baik orang yang sudah tua maupun orang muda. Pisang coklat ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik malam hari maupun pagi hari. Pisang coklat ini akan lebih enak apabila dijadikan cemilan ketika kita sedang berkumpul dengan teman atau saudara, terlebih ketika ditemani dengan secangkir minuman dingin atau sejenisnya maka pisang coklat sangat cocok sebagai makanan cemilan.
Dengan alasan dan landasan tersebut kami berniat untuk merintis usaha pisang coklat, dan usaha kami tersebut kami beri nama atas kesepakatan bersama, yaitu: PISANG COKLAT MELER PLUS KEJU. Dengan harapan pelanggan akan tertarik untuk datang dan membeli pisang coklat kami dengan rasa penasaran akan kenikmatan rasa PISANG COKLAT MELER KEJU.

1.2  Konsep
Kami menjual piscok meler plus keju ini di tempat yang strategis dapat di akses oleh pembeli dengan mudah, di keramaian agar dapat lebih banyak mendapatkan pembeli. Untuk meningkatkan penjualan kita juga menawarkan di luar lingkungan dengan cara pemesanan untuk acara-acara seperti ulang tahun dan lain-lain.

1.3  Visi
Menjadikan usaha piscok meler plus keju ini lebih berkembang dan dapat membuka cabang cabang di lain tempat agar para pencinta piscok meler plus keju dapat menjangkau kami.

1.4  Misi
v  Menjadi bisnis retail kecil tertemuka karena di sukai banyak orang dari berbagai kalangan dan usia
v  Mempertahankan citra rasanya dengan ke meleran dalam coklatnya
v  Selalu ingin Mememberikan beberapa citra rasa baru dengan mengeluarkan pisang coklat meler plus keju dan lain sebagainya
v  Selalu ingin memberikan yang terbaik bagi pecinta kuliner

1.5  Tujuan
v  Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
v  Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.
v  Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
v  Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan dalam berwirausaha



BAB II
PROFIL USAHA
2.1  Nama dan Alamat Perusahaan
Nama Usaha                : PISCOK MELER PLUS KEJU
Alamat                                    : Desa Pancur Mayong
No. Telp                      : 082326787640
2.2  Nama dan Alamat Pemilik
Nama pemilik              : Amrina Rosyada
Alamat pemilik            :Desa Pancur Mayong Jepara RT 11 RW 55 Jepara
No. Telp                      : 082326787640

2.3  Informasi Tentang Usaha
Usaha yang kami dirikan ini bergerak di bidang perdagangan yang menjual makanan ringan yaitu piscok (pisang coklat) meler plus keju. Dalam membuat Piscok meler plus keju ini yang nantinya akan dijual kami tidak boleh memilih bahan yang asal. Harus diperhatikan semua bahan-bahan yang digunakan agar hasilnya bagus. Pisang yang digunakan harus segar dan masih dalam keadaan bagus. Coklat yang dipilihpun harus memiliki rasa yang manis bukan pahit dan membuat sakit tenggorokan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat piscok sangat mudah dicari jadi tidak ada susahnya jika memilih bahan yang bagus. Selain bahan yang lebih diperhatikan adalah lokasi berjualan. Kami akan memilih tempat pinggir jalan yang ramai dan banyak orang lewat. Piscok meler  plus keju semakin populer di masyarakat, jika piscok pada umumnya lebih di kenal sebagai jajanan anak anak maka untuk piscok meler plus keju ini cangkupan konsumennya lebih luas, dengan harga jual per buah berkisar 2.000,00 ini laris manis di pasaran dan konsumennya berasal dari berbagai usia dan berbagai golongan maka tak heran jika populeritas jajanan yang dulu dianggap biasa kini semakin di lirik.

Untuk menjalankan usaha kami disini ada beberapa kelebihan, kelemahan peluang dan ancaman..
1.      Strangt(kelebihan)
·         Harganya Ekonomis / Terjangkau sehingga dapat di nikmati oleh semua kalangan
·         Buah Pisang yang lezat banyak di minati oleh semua orang
·         Rasa Yang berkualitas  dan dapat di bawa sebagai bekal bepergian.
2.      Weakness (Kelemahan)
Makanan ini tidak bisa dinikmati lebih dari waktu satu hari. (Lebih enak jika di konsumsi setelah ditiraskan dari penggorengan) atau keadaan masih hangat.
3.      Opportunity (Peluang)
·         Buah Pisang yang sudah di kenal banyak manfaatnya oleh semua orang
·         Kualitas rasa yang enak dan praktis
·         Dapat di nikmati oleh semua kalangan
·         Harga Ekonomis / terjangkau.
4.      Ancaman Usaha
Semakin banyaknya keinginan orang untuk berwirausaha, kemungkinan akan semakin banyaknya Pesaing usaha.










BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
3.1  Rencana Usaha
Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut:
·         Rencana Jangka Pendek
Usaha bisnis pisang coklat meler plus keju yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan biaya kebutuhan sehari hari kita.
·         Rencana Jangka Menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepannya. Pelanggan ialah raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa pula kami rajin melakukan promosi usaha kami, baik dari mulut ke mulut, iklan radio, media online, dan media yang lainnya.
·         Rencana Jangka Panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha kami ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan membangun café maupun franchise agar usaha yang kami jalankan dapat berkembang lebih besar dalam bidang usaha kuliner di Indonesia.

3.2  Analisa Proses
Metode pengumpulan yang kami lakukan ialah dengan mencatat segala jenis aktifitas dan kendala-kendala apa saja yang dapat menghambat kelancaran usaha pisang coklat ini. Kritik dan saran dari pelanggan akan sangat mendukung kemajuan usaha ini.
3.3  Analisa Bahan Baku
Bahan baku sangat penting dalam usaha pisang coklat, karena tanpa tersedianya bahan baku, sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor yang mendukung usaha pisang coklat meler plus keju ini ialah bahan baku, maka dari itu kami membagi tugas untuk survei dan menjalin kerja sama dengan salah satu toko yang menjual bahan baku tersebut.

3.4  Rencana Produksi
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
·         Kualitas
Kualitas yang akan kami berikan adalah kualitas yang terbaik, dengan terus menjaga dan mengamati bahan bahan yang kita gunakan, agar konsumen pun tidak kapok karena telah membeli produk kita yang memang mempunyai kualitas yang baik, baik dari segi bentuk maupun rasanya.
·      Lokasi
Tempat usaha yang kami rintis ialah di pinggir jalan dekat sekolahan-sekolahan SMP, SMA, SMK, dipertigaan jalan di desa Pancur Kecamatan Mayong Jepara yang biasanya ramai dilalui orang atau tempat kumpul orang orang, agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami. Dan lokasi yang kami ambil ini memang belum ada pesaing yang menjual produk sama dengan kami, sehingga memungkikan bisa menarik konsumen-konsumen untuk membeli produk kami.
·      Cita Rasa
Dalam mengontrol cita rasa produk dari usaha kami ini agar dapat dinikmati oleh konsumen dengan rasa yang enak, maka kami melakukan proses yang baik, dari bahan baku yang akan kita pakai sampai proses pengemasan yang baik, guna mempertahankan cita rasa dari produk kami dan tak lupa kami menggunakan bahan baku yang memang mempunyai kualitas yang baik. Agar para konsumen puas dengan produk yang akan kita tawarkan ke mereka.




3.5  Analisa Masyarakat
Percobaan demi percobaan kami lakukan demi mendapatkan cita rasa yang sesui dengan lidah konsumen dan berbeda dari pisang coklat lainnya. Setelah mendapat respon yang bagus baru kami berani mengembangkan usaha pisang coklat ini dan rencana akan memperluasnya dengn cara membuka cabang diberbagai tempat.

3.6  Analisa Pendukung Bisnis
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen elemen yang terkait didalamnya. Adapun elemen elemen yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
·         Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor bahan baku, sehingga bahan-bahan dari pisang coklat ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti penjual pisang maupun toko bahan baku yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.
·         Pelaku Bisnis tersebut
Dalam bisnis jualan pisang coklat ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan orang yang cukup kreatif karena bisnis tak cukup hanya bekerja keras, namun kita juga memelukan pemikiran-pemikiran atau ide cemerlang yang mampu membuat usaha kita semakin berkembang.
·         Pelaku Bisnis lainnya
Kita pun harus memiliki hubungan baik dengan pelaku bisnis lainnya, karna apabila kita tidak mempunyai hubungan baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja. Disamping itu dengan mempunyai hubungan yang baik dengan pelaku bisnis lainnya, tentu saja akan mudah bagi kita untuk saling bertukar pendapat ataupun informasi yang manguntungkan bagi kepelaku bisnis lainnya.
·         Pengelola Tempat
Dalam bisnis yang akan kita jalankan tentunya kita harus mempunyai izin dengan pengelola tempat yang akan kita jadikan sebagai lokasi berbisnis. Tentunya jika kita sudah mempunyai izin yang cukup usaha yang kita jalankan pun tidak berjalan dengan rasa ke khawatiran dan akan menimbulkan rasa aman bagi pelaku usaha maupun konsumen.

3.7  Analisis Pasar 
Analisis Pasar dan Pemasaran usaha pisang coklat kami yaitu:
·            Target Penjualan
Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama, seperti dipertigaan jalan yang dekat dengan sekolahan-sekolahan dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami yaitu siswa maupun siswi yang bersekolah di SMP, SMA, SMK yang dekat dengan usaha kami serta masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.
·           Sasaran Konsumen
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang kami berikan pun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami berikan yaitu Rp2.000/Pcs.






BAB IV
PRODUK USAHA
4.1 Jenis Produk
Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki berbagai macam rasa yang dimiliki, seperti :
v  Coklat
v  Nangka
v  Strawberry
v  Nanas
v  Keju
v  Srikaya
Dengan memiliki berbagai macam rasa tersebut maka masyarakat dapat memilih rasa yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Produk yang kami berikan tidak menggunakan campuran bahan kimia yang berbahaya seperti pormalin, sianida, zat beracun dll, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh konsumen dan tidak merusak kesehatan.

4.2 Bahan dan Cara Membuat Piscok Meler Keju
Ø  Bahan membuat piscok meler plus keju
1.     Pisang uli atau bisa juga pisang raja
2.     Kulit lumpia
3.     Coklat butiran/mesis
4.     Keju parut
5.     Minyak untuk menggoreng
Ø  Cara membuat piscok meler plus keju
1.     Kupas pisang uli, potong menjadi dua bagian.
2.     Ambil kulit lumpia, letakkan pisang di tengah-tengahnya.
3.    Taburkan 1 sendok makan coklat butiran/mesis dan taburkan juga 1/2 sendok makan keju parut. Taburkan di sekitar pisang, memanjang sesuai dengan ukuran pisang.
4.    Lipat kulit lumpia di bagian ujung pisang sebelah kiri dan kanan, lipat juga kulit lumpia secara melintang sesuai dengan letak pisang sehingga posisi pisang dan coklat mesis menjadi terbungkus. Setelah itu gulungkan hingga membentuk bantalan menggulung seperti bentuk kue dadar gulung. Lakukan hal yang sama terhadap semua pisang yang hendak kita buat.
5.    Saatnya menggoreng, goreng seperti biasa dengan api sedang agar pisang matang sebelum kulit lumpia berubah warna menjadi kecoklatan.
6.    Setelah matang, angkat. Potong sesuai selera dan taburkan lagi keju parut untuk mempercantik dan menambah cita rasa.
7.    Piscok meler siap dinikmati.
Piscok meler paling enak dinikmati dalam keadaan hangat, sehingga pisangnya terasa empuk dan coklatnya meler saat dimakan, mmmm yummyy. Apalagi dinikmati bersama keluarga tercinta saat bersantai, rasanya nikmat tiada dua.










Ø  Gambar pembuatan piscok



4.3 Gambar-Gambar Berbagai Piscok
Ø  Gambar 1.1










Ø  Gambar 1.2

















Ø  Gambar 1.3



















Ø  Gambar 1.4
















Ø  Gambar 1.5















Ø  Gambar 1.6












Ø  Gambar 1.7













Ø  Gambar 1.8












Ø  Gambar 1.9














Ø  Gambar 2.1




Ø  Gambar 2.2




BAB V
ASPEK PEMASARAN
A.    Strategi Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
1)      Media Banner
Promosi ini merupakan promosi yang cukup sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan memasang banner di dekat lokasi kita berusaha untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kami. Dan apabila usaha kami sudah diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk membeli pisang coklat di tempat kami.
2)      Media Internet
Selain menggunakan banner, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui facebook, instagram, twitter, blog, dll. Karna sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kami.
3)      Membuka Cabang
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga mempromosikan usaha kami ini dengan cara menambah cabang baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha pisang coklat ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4)      Pengembangan Produk
Pengembangan produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada di pesaing lain, seperti rasa strawberry, nanas, nangka, srikaya dan lain-lain dengan harga yang terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga pengembangan produk semakin baik, dan tingkat ciri khas produk kami pun setiap harinya kian dikenal.

5)      Melakukan promosi
Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
·         Pada setiap hari senin kami akan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli pisang coklat dengan harga diatas Rp 30.000, maka akan kami berikan diskon sebesar 10%.
·         Apabila konsumen membeli pisang coklat sebanyak 25 Pcs, maka kami akan memberikan gratis sebanyak 2 Pcs.





















BAB VI
RENCANA KEUANGAN
A.    Harga
Adapun produk yang kami tawarkan memiliki harga yang sama dari rasa yang diinginkan oleh konsumen. Adapun daftar harga yang kami tetapkan adalah sebagai berikut:

RASA
HARGA (Rp)
Coklat
Rp. 2.000
Strawberry
Rp. 2.000
Keju
Rp. 2.000
Nanas
Rp. 2.000
Nangka
Rp. 2.000
Srikaya
Rp. 2.000

B.     Modal Awal
Bagi pelaku usaha penting bagi kita untung memperhitungkan modal awal yang akan kita gunakan untuk memulai kegiatan bisnis/usaha yang akan kita jalankan, karena modal adalah salah satu aspek penting dalam memulai bisnis/usaha yang akan kita jalankan. Adapun modal awal sebagai berikut;
Ø  Note : Dapat digunakan dalam jangka panjang

No
Nama Barang
Harga (Rp)
Jml
1
Gerobak
Rp3.500.000
1 Pcs
2
Kompor
Rp250.000
1 Pcs
3
Tabung Gas 3 kg
Rp170.000
1 Pcs
4
Wajan
Rp300.000
1 Pcs
5
Spatula
Rp50.000
1 Pcs
6
Pisau
Rp82.000
2 Pcs
7
Top Les
Rp100.000
6 Pcs
8
Lap Tangan
Rp30.000
3 Pcs
9
Kotak Sampah
Rp30.000
2 Pcs
10
Bola Lampu
Rp100.000
3 Pcs
11
Kabel
Rp150.000
3m
12
Saklar lampu
Rp40.000
1 Pcs
13
Merek Usaha/banner
Rp100.000
2m
Total
Rp4.902.000














Ø  Note : Dalam jangka pendek (Max 7 Hari)





No
Nama Barang
Harga (Rp)
Jumlah
1
Nanas
Rp12.000
1 Kg
2
Strawberry
Rp12.000
1 Kg
3
Kacang
Rp20.000
1 Kg
4
Coklat
Rp16.000
1 Bungkus
5
Srikaya
Rp20.000
1 Kg
6
Nangka
Rp16.000
1 Kg
7
Susu
Rp9.000
1 Kaleng
8
Keju
Rp18.000
1 Kotak
10
Kulit Lumpia
Rp 10.000
1 Bungkus
11
Minyak Goreng
Rp 15.000
3 Liter
Total
Rp178.000













Jadi Total untuk modal awal kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek adalah;
Rp. 4.902.000,00 + Rp. 178.000,00   =   Rp. 5.080.000,00

C.    Rencana Pendapatan
Adapun rencana pendapatan yang akan kami lakukan sebagai berikut:
Untuk target penjualan  pisang coklat 100 Pcs per hari (asumsi)
Penjualan :
Pisang Coklat                          Rp 2.000 x 100 = Rp. 200.000
Total Penjualan per Hari                                    = Rp. 200.000,00

Rencana Pendapatan :
·         Penjualan/hari x 7 hari (berdasarkan kebutuhan jangka pendek) – Rp. 178.000 (Kebutuhan jangka pendek)
·         Dikali 4 (waktu sebulan)
·          Rp. 200.000  x  7    = Rp. 1.400.000  -  Rp. 178.000  = Rp. 1.222.000,00
·         Rp. 1.222.000  x  4    = Rp. 4.888.000,00
Jadi pendapatan bersih per bulan dari setiap orang adalah sebesar :
Rp. 4.888.000,00
BAB VII
PENUTUP

Usaha Piscok meler plus keju ini harus membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam proses produksi, hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Selain itu, perlu strategi khusus dalam pemasaran supaya lebih menarik konsumen dikarenakan banyak pesaing yang juga menggeluti usaha Piscok. Dan dalam Usaha ini dituntut untuk serius dan Fokus, karena dalam memulai bisnis tidak boleh dilakukan setengah tengah.
Keyakinan dan harapan kami sebagai pemula usaha “Piscok Meler plus Keju” ini adalah dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang diharapkan dan juga dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat luas. Selain itu,  kami berharap agar usaha ini mendapatkan perhatian dari pemerintah agar setiap kendala yang dihadapi oleh usaha ini dapat ditanggulangi sehingga kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan produsen terkemuka yang ada.


















LAMPIRAN

§  Denah Lokasi

  






                                                                                                     







§  Identitas Pemilik














DAFTAR PUSTAKA


            Sukirman, 2017. Analisis Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Pengembangan Kewirausahaan Usaha Kecil Jenang Kudus di Kabupaten Kudus, Kudus: Universitas Muria Kudus.